Atasi Kendala Jarak, Bupati Jayapura Akan Bangun Sekolah Asrama

Sentani - Bupati Jayapura Yunus Wonda mengatakan, pihaknya akan membangun sekolah berpola asrama demi memperbaiki kualitas pendidikan di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

"Selama saya melakukan kunjungan ke distrik dan kampung, pendidikan itu sangat memprihatinkan, jarak yang jauh antara rumah dan sekolah, guru-guru yang tidak di tempat menjadi kendala bagi anak-anak untuk mendapat pendidikan," kata Bupati Wonda ditemui di kantornya, Jumat (30/5).

"Anak-anak memiliki semangat yang sangat tinggi untuk mendapat pendidikan, namun jarak yang sangat jauh menjadi kendala besar untuk anak-anak bersekolah, sehingga ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Jayapura. Mereka harus berangkat dari satu ke kampung lain dengan jarak yang cukup jauh, jam sekolah yang seharusnya masuk pukul 07.15 WIT tetapi mereka tiba di sekolah pukul 10.00 atau 11.00 WIT karena sangat jauh,” terangnya.

Bupati Wonda menegaskan hal yang harus pemerintah lakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan harus dengsn langkah-langkah konkret seperti membangun sekolah yang berpola asrama agar akses pendidikan benar-benar dirasakan semua siswa, baik di kota maupun di daerah terpencil.

“Yang terjadi selama ini ada rentan pendidikan yang cukup jauh di daerah pelosok, kita bicara pendidikan, kita bicara kesiapan anak-anak kita ke depan tetapi mutu pendidikan seperti itu tidak akan merubah, mereka sekedar datang ke sekolah hanya untuk mendapatkan ijazah tetapi kualitas pendidikan tidak menjamin,” ungkapnya.

Bupati menjelaskan dalam waktu dekat akan membangun pendidikan berpola asrama yakni di wilayah Ormu akan ada asrama untuk SD dan SMP, selain itu akan bangun asrama siswa SMK di Depapre serta di Demta.

"Ini kami lakukan bertujuan agar mutu pendidikan bukan sekadar mendapat ijazah tetapi fakta yang terjadi selama ini karena jarak yang cukup jauh maka siswa hanya sekadar sekolah untuk mendapatkan ijazah,” jelasnya.

Bupati menegaskan dengan adanya dana otonomi khusus di Papua seharusnya pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan jadi prioritas.

Selain karena akses yang jauh faktor lain adalah kehadiran guru di sekolah juga menjadi perhatian Bupati Wonda.

“Saya berkunjung di SMK 1, dari seluruh kelas yang saya kunjungi hanya 4 kelas yang ada gurunya, padahal adalah dalam kota, bagaimana kita bicara mutu pendidikan kalau model seperti itu. Orang nomor satu minta kepala dinas pendidikan untuk memastikan semua sekolah mengikuti aturan, dan pastikan mutu kualitas siswa terjamin,” harapnya.